Feeds:
Posts
Comments

Archive for July, 2008

Roeper & Ebert

http://www.cnn.com/2008/SHOWBIZ/TV/07/25/tv.film.critics.ap/index.html

Above is a reference link to my post.

Till this date, for me and buncis – my buddy, Roeper & Ebert exists because of all the quotes we found in the cover of dvd movies (note: many could be pirated..).

“Two thumbs up” – Roeper & Ebert
“The most thrilling movie ever” – Roeper & Ebert
and so on …

Originally, we believe the quotes and thought the movies are nice, then we watched. But to our dismay, it is far from the comments given by the two blokes. Not long after, we start to believe that whenever there is a comment from them, it is either a B rated movie or a misprint.

Not even once it come across my mind that the two are actually famous film critics.

Geez.. now I think those pirated dvd movie makers are also doing plagiarism.

Read Full Post »

Doppleganger – again

Well, here is the chat of me and my colleague from different floor.

Me = r300679, my colleague = karina agustin (nick name)

—–

[08:50] r300679: ngapain lo jalan2 ke atas?
[08:51] karina augustin: jln2 ke atas???
[08:51] r300679: yoi
[08:51] r300679: tadi gw melihat elo
[08:52] r300679: jangan2 bukan elo lagi
[08:53] karina augustin: oo..
[08:53] karina augustin: td gw ga ke atas kok..
[08:53] karina augustin: pake baju apa?
[08:54] r300679: pink
[08:55] karina augustin: masa sehh?????
[08:55] karina augustin: gw pake baju biru lohhhhh
[09:00] r300679: lupa lah gw
[09:00] r300679: heheh
[09:01] karina augustin: serius lu??
[09:02] r300679: tapi elo naik dari tangga gede kan
[09:02] r300679: trus ngarah ke ruangan sella
[09:02] r300679: iya ga?
[09:03] karina augustin: kaga tuh..
[09:03] r300679: ha?
[09:03] r300679: trus ngapain/
[09:04] karina augustin: gw dr td di sini kok
[09:05] r300679: tadi katanya ke atas
[09:06] karina augustin: sapa yg blg??
[09:06] karina augustin: lu baca noh dr atas..
[09:06] karina augustin: gw pan blg kaga ke atas
[09:07] r300679: o iya
[09:07] r300679: nah loh
[09:07] r300679: tadi siapa ya?
[09:07] karina augustin: meneketeheeeee

—-

In short, I saw her on my floor, wandering towards a room, but she was actually in front of her computer. Eerrrieeee…

PS: ‘meneketehe’ is a mantra to cast ghosts away.. What you should do is to say this spell with fierce and mean face, outloud – 3 times.

Read Full Post »

Memang ibukota lebih kejam dari ibu tiri. Buktinya, semakin banyak penipuan terjadi di ibukota, termasuk penipuan credit card bermoduskan voucher gratis liburan.

Cuplikan cerita:

Desi (customer service – oknum terkait) : ” Selamat pak, anda adalah pelanggan setia pengguna credit card yang selalu bayar tepat waktu.”

R: (dalam ati..) Kalo ga tepat waktu, bunga dan dendanya ngeriiiii…

Desi melanjutkan: “Dari sekian banyak pelanggan, bapak kami pilih dengan 200 orang lainnya untuk berlibur di hotel gratis dengan voucher yang akan kami berikan. Kami akan kirimkan voucher ini, bapak tinggal setuju saja. Plus bapak dapet membership gratis dan melalui membership ini, bapak dapat 40-70% diskon jika travelling ato menginap di hotel”

R: “Oke..” dengan sedikit napsu.. “Saya harus bayar berapa?” -> To the point aja, saya pikir ini telemarketing, pasti ada biaya..

D: “Gratis kok pak. Bapak kan pengguna visa master yang baik. Bapak tinggal setuju aja, nanti kami kirimkan vouchernya.”

R: “Beneran ga ada biaya? Biasanya pasti ada udang dibalik sampan….”

D: “Tidak ada pak. Hanya saja” (di sini, saya mulai pasang kuda2) “bapak harus mendebit 999.000 sekarang, nanti dibayar cicilan per bulan. Kalau membership tidak dipake, tahun depan akan didebitkan kembali.”

R: “oke, saya mesti gimana bayarnya?”

D: “Nanti orang kami akan datang ke kantor bapak.”

R: “ini dari mana ya? biar saya tidak salah orang.”

D: “dari Tx-Excellent. Tapi kami langsung dari visa master”

Saya mulai mencium bau busuk. langsung search google. Ternyata banyak modus seperti ini. walopun nama company beda. Ya iyalah.. gampang aja kan ngaku2 company, tinggal cetak brosur, ato print asal.

R: “Ya udah, dateng aja ke kantor”

—–

Perwakilan company tsb tidak lama kemudian sampai. Paling lama 1 – 2 jam. Pikir saya … Buset cepet amat mo ngasih hadiah. Biasanya kita mo bayar aja, kurir/sales rada lama nyampenya. Trus, melihat ketidak bonafitan model orang dan pakaiannya, saya semakin curiga. Bukannya saya mo menilai orang dari pakaian. Saya juga orangnya lusuh dan kumel. Tapi kalau memang ingin meyakinkan customer, masa sih ga pake seragam, atau dasi paling tidak.

Bertemulah kami di lobi…

X: “Bapak bisa kasih kartu kredit? Saya mau charge lewat mesin gprs kami.” (Wuih.. mobile EDC machine.. canggih bo..

R: “Saya bisa liat vouchernya dan kartu membernya?” -> Ternyata jelek banget.. makin CURIGA.

R: “Wah mas, saya ga kelupaan bawa dompet.” -> memang biasa saya tinggal di ruangan.

X: dengan sedikit bingung “Bapak langsung ngobrol dengan ibu desi aja ya..”

maKIN CURIGA.. saya telp customer service manapun, ga akan bisa langsung sampai. Ini bisa !! Ajaib nun bin titan!!

D: “Wah pak, kita perlu kartunya, apa besok kami datang lagi?”

R: “Saya sibuk bu. Gimana kalo ibu sms aja ke hape saya nomer ibu, nanti saya hubungi lagi.” -> Kalo bener2 bodoh, dia pasti sms. Kalo aga pinter, dia ngerti bahwa saya ga bisa ditipu murahan gini.

D: “Gimana kalo cash aja pak? Rp.500rb aja.”

R: (gilole.. tanpa ditawar, langsung jadi murah) “Bu.. saya ga bawa dompet, duitnya dari mane?”

D: “Ya udah.. gimana kalo bapak bayar kurir kami aja sebagai ongkos ganti bensin..”

R: (ini tukang tipu kok desperado ya..) “Bu, bayarnya pake apa nih.. dompet kaga ada..”

D: “Ya udah deh, nanti saya telp bapak lagi.”

R: “oke..”

Kurir pun terdiam.. Saya pun pergi…

Read Full Post »

Carrefour vs Hypermart

Disclaimer : This post is written solely based on my one day observation of Hypermart and Carrefour puri. Products are purchased, and receipts are available.

Anyway, the story goes like this. Suatu ketika, saya lagi iseng2 ga tau mau ngapain. Lalu pacar saya usul untuk belanja ke carrefour. Tapi karena hypermart tempatnya lebih lega untuk belanja, saya bilang ke hypermart. Since, no decision can be made from the dispute, we decided to go to both places.

She wanted carrefour because the stuff is cheaper there. Apa iya? Karena kebetulan we are going to both places, I thought, I am going to make notes, and check both places.

And this is what I found:
1. Chitato lebih mahal di hypermart
2. Deodorant lebih mahal di hypermart
3. Gel – Gatsby lebih mahal di carrefour
4. Keju lebih mahal di hypermart
5. Khong guan lebih mahal di carrefour
6. Sabun cair lebih mahal di hypermart
7. Xylitol gum lebih mahal di hypermart
8. Walls ice cream lebih mahal di hypermart

Dll.. dst.. dsb

Rata2, memang carrefour lebih murah. Lagian, ada janji, if you buy something cheaper in other place, we would refund your money.

Cuma memang kenyamanan berbelanja di carrefour agak sedikit mengecewakan. Disebabkan karena ramai, dan penempatan produk2 yang terlalu padat, sampe orang2 lewat agak susah.

Disisi lain, perbedaan harga di hypermart cuma lebih murah beberapa puluh perak s/d 200 rupiah max. Sedangkan harga perbedaan per item di carrefour bisa lebih murah sampe dengan 500 rupiah. Bayangkan kalo belanja 100 item. Bisa save goban. Goban = 2 biji paket 1 KFC = Azeek abezz…

Yang pasti sih.. superindo lebih mahal, dan eskrimnya sering ga enak. (mungkin lumer, keras, lumer, keras) karena kulkas ato listrik.

Yak, sekian ulasan saya, mestinya ibu2 dan para tukang blanja bisa memberikan tips dan masukan belanja lebih detail dari saya. Bahkan, mungkin bisa jadi thesis 100 halaman. Hehehe.. Piss..

Read Full Post »

Starring: Mark Wahlberg.

This movie is made by Mr.Six Sense. So it must be very entertaining. You are forced to question what is going on, and the riddle still continues until the more than half part of the movie. I would like to spoil it, but my conscious says otherwise.

If you like eerie movie, with lots of blood and death, this is the movie for you.

Very recommended..
(hihihi..)

Read Full Post »

Pernahkah anda mendatangi apa yang namanya midnite sale?

Tahun ini setidaknya ada 2 kali midnite sale. Pertama di SenCi, kedua di PI (Plasa Indonesia).
Entah kenapa, saya akhirnya berhasil datang ke dua acara tersebut, baik sengaja maupun sengaja banget.

Di tengah krisis ekonomi yang terjadi dan harga minyak yang tak kunjung turun, heran juga saya kenapa ada midnite sales, dan kenapa banyak yang datang.

Usut punya kusut, ternyata memang ada kesamaan dari kedua sale ini.. walopun banyak perbedaan juga. Kita mulai dari perbedaan dulu ya.. Kalau di senci yang belanja tidak terlalu banyak, yang di PI rasanya yang belanja lebih sadis. Masa Gucci, LV, dan butik2 kelas perampok kocek seperti itu disatroni begitu banyak pengunjung, sampe2 mo masuk harus antre dan pake shift, takut tokonya terlalu penuh sehingga pengutil gampang leluasa bergerak. Tadinya saya pengen masuk (sama sekali ga niat beli.. wong pasti ga mampu… tapi pengen tau aja, semurah apa sih.. -> 10 juta discount 30% kali ya.. untuk dompet? Weks), tapi berhubung ngantri, urunglah niat ku ini. Bedanya lagi adalah, di PI lebih banyak toko2 yang berpartisipasi, sedangkan di Senci mungkin lebih sedikit. Di sisi lain, secara pengunjung, sepertinya di PI lebih ramai. Ini kemungkinan disebabkan oleh parno nya orang2 yang tidak sempat dateng ke Senci yang mempunyai sale sekitar 2 minggu lebih dahulu.

Nah sekarang kita coba cek persamaannya.. Ini bagian yang lucu sebenernya..
Saya merasa, korek me if i am wrong with cotton butt, semua pemburu sale ini mengincar bantal.
Apa??? Bantal??
Iya mas, bu, den, djeng.. BANTAL.. (+guling juga sih)

Pertama kali dateng ke sale tersebut memang saya bertanya2… ada apa dengan bantal? Memangnya orang2 stress pada susah tidur ya? Apa memang ada pembagian bantal gratis, secara sembako juga mahal sekarang?

Di sale pertama, saya hanya bisa menggeleng2 karena.. orang ada yang beli 2-3 bungkus bantal. Ada juga beberapa orang maruk dan beli bantal 5 pieces. Busettt!
Ternyata memang konon harganya murah, which is Rp.99.000 per piece. Bagi saya sih masih rada mahal, tapi ya mungkin memang top quality. Ternyata setelah saya cek ricek, bantal2 di sana bisa berkisar s/d jutaan rupiah. Buset!! (backing vocal: Aku tertipu lagi.. ououuu!!)
Ajaibnya, ketika saya pengen tau, bantal seperti apakah itu? stok bantal habis sodara2! Habis bis…
Cuma sisa keranjang kosong, dan muka2 orang yang ngarep dapet kiriman bantal di sekitar keranjang tsb. Kesian, pengen saya foto mukanya, tapi takut digigit..

Di sale kedua, keadaan tidak jauh berbeda. Tapi kali ini, karena rasa penasaran saya, saya ikut melihat2 di sekitar keranjang. Ternyata ada jenis bantal yang diskon Rp.99.000 dapet 2 pieces. Wah makin penasaran saya. Ini bantal super murah, ato memang bantal bekas iler. Lalu berusahalah saya dan pacar saya untuk mencari tau. Tak disangka2, malahan kami dapet hibahan bantal karena tiba2 ada orang nimpuk bantal tsb ke keranjang, pas disebelah kami. Dengan reflex super cepat, settt settttt!!!, kami peluk itu bantal erat2.. Kayak balonku yang tinggal empat.

Setelah dicek2.. bantalnya sepertinya enak, ukurannya bukan super besar, tapi empuknya sepertinya pas. Tidak terlalu tebal, tidak terlalu tipis. Wah, mupeng lah kami.. Mumpung murah lagi, rakyat kecil seperti kami, mana mampu beli bantal jutaan. (Walopun buy 1 get 1, mau buy 1 get 2 juga ga akan mampu. Wong sebantal harganya 2 juta lebih)

Sekarang dilema yang muncul adalah, apakah kami mau ngantri untuk bayar. Fyi, ngantri sangat panjanngggg (kalah kali choki2..) Mereka yang ngantri adalah mereka2 yang mengambil bantal 3 biji, 4 biji, baju, celana, dll. Sedangkan di tangan saya, cuma 1 pasang bantal.

Tapi, ternyata mental kami bukan mental tahu yang mudah ancur, berusahalah kami mencari kasir yang paling pendek. Dan ternyata ada. Ngantrilah kami di sana, itu aja setelah diitung2 ampir 100 menit kami ngantri. Sembari ngantri, pacar saya dengan jeli observasi.. “Eh, kayaknya orang2 yang mo beli bantal, tapi cuma satu, pasti ga mo ngantri deh..”

Wah, ide cemerlang.. kayak senyum pep****. (kudu bayar, baru saya tulis merk lengkapnya..)

Karena sepertinya mungkin saya lebih ga tau malu, pacar saya ngantri, lalu saya muter2 mencari mangsa. Tujuan saya adalah menanyakan kepada mereka yang mau cancel bayar bantal, sehingga bantal tersebut boleh saya ambil. Daripada dikembalikan ke keranjang, dan banyak muka2 mupeng bantal, lebih baik kepada saya, yang mupengnya agak kurang dikit. (Mupeng = muka pengen… kentut!) hihi..

Dari muter2 tersebut, dan mungkin karena ketidaktahumaluan saya, berhasil saya mendapatkan 2 set lagi.
Jadi di tangan ada 3 set bantal.

Ternyata setelah ngantri lama, dan banyak yang mundur, kami berhasil mendapatkan 5 set bantal (10 pieces..) Rasanya puaaassss banget! Kayak menang perang melawan penjajah, kali ya.

Untungnya lagi, ada voucher di tangan, dan kartu credit. Duit sih tipis berat. Cash sih pasti ga ada, lagian nanti ga bisa bayar parkir.

Pulanglah kami dengan bantal2 tsb. 1 pasang untuk papa mama, 1 pasang untuk pacar, 1 pasang untuk adik2 saya. Sisanya disimpan, untuk cadangan perang bantal.

Hehehe…

Read Full Post »